" Be someone's sunshine
When their skies are grey "
Salah satu komponen mencapai sukses menurut gw adalah
Membantu yang membutuhkan. Dalam agama manapun kita selalu diajarkan untuk
selalu berbagi kepada sesama tentang kebaikan. Berbagi Gak selalu tentang
materi, bisa juga berbagi pengalaman, dukungan, berbagi cara pandang, berbagi
ilmu dan juga berbagi kebahagiaan. Berbagi tawa.
Pernah gak di curhatin temen? Gw adalah tempat curhat semua
orang sepertinya. Sometimes pernah jg gw kesel, yg dicurhatin itu2 aja, kadang
curhat gak inget waktu tengah malam masi curhat, sering jg kita udah sering
ngasi advice tp mreka gak jalanin, cape deh.. Hahaha. Tapi gw sadar, masing2
dari kita diberi peran oleh Tuhan untuk membantu siapapun itu dan dlm bentuk
apapun itu, sesuai dgn kemampuan kita. Termasuk jadi pendengar yang baik, meski
kadang2 orang curhat itu bawa energy negatif jg buat kita. Tuhan jg menitipkan
sebuah peran penting kepada kita untuk hal ini, healing Someone Feelings. Tapi
gw percaya, kata demi kata positif yg gw sampaikan ke mereka perlahan akan
menularkan aura positif dan memakan aura2 negatifnya, selama itu tentang kebaikan.
Mendengarkan / jd tempat curhat itu buat gw sama seperti konseling, tp
kecil2an. Konseling pada dasarnya memiliki sifat helping. Menurut Lawrence M.
Brammer, dalam bukunya The Helping Relationship : process and skill, bahwa
manusia itu masing2 memiliki sifat alamiah dan daya pikir intelektual untuk
membantu orang memecahkan masalahnya dengan baik. Dia menyebut orang2 ini
Helper, dan ternyata sebenarnya secara psikologikal, kita punya sifat dasar
senang membantu.
Tapi ada juga loh yang membantu seseorang tapi ngedumel.
Abis bantuin ngomongin di belakang. Membantu juga ada yang setengah hati,
diantara pengen bantu tp gak pengen juga, jatoh ya jadi setengah hati dan gk
ikhlas gitu. Pengen sih bantu, tapi dia ngeselin. Ada juga yang membantu karna
ingin dipandang orang. Sering liat artis A mengadakan bakti sosial, artis B
menyumbang ini itu, pejabat C mencurahkan dana sekian miliyar buat ini, pejabat
D melaksanakan amal kepada anak2 yatim, tapi ngundang media. Yahh..itu membantu
dengan pamrih yah, demi sebuah pencitraan. Percayalah, ketika kita jadi orang2
seperti itu, bukan lagi aura positif yang tersampaikan dan berefek pada kita,
melaikan aura negatif, gak ada yg lain lg.
Happily helping others. membantu dengan riang gembira. Gw
menganalogikannya seperti teori segitiga sama sisi yang pernah gw bahas
sebelumnya. Ketika kita (A) memberikan kebaikan kepada sesama (B) yang sedang
membutuhkan bantuan kita, lalu si B mendoakan kita dengan kebaikan2 yang sama
kepada Tuhan (kita analogikan jd C), maka Tuhan pun akan mencurahkan,
mengabulkan dan memberikan Kegembiraan yang baik2 pula kepada kita kan.. The
more you give, the more u'll get. Itu sudah menjadi janji Tuhan. Lalu apa yang
membuat kita tidak membantu sesama dengan riang gembira? Tuhan sudah berjanji,
disetiap perbuatan baik kepada sesama, Tuhan akan mengembalikannya dengan
keberkahan yang luar biasa berkali2 lebih dahsyat kepada kita. Nah, pilihan
kita.. Mau berbagi kebohongan? Maka itulah yg kita terima. Mau berbagi
kebencian? Itu juga yg akan kita terima. Kita melupakan sesama, maka kitapun di
Lupakan oleh Semesta. Mana pilihanmu?
Karena roda akan terus berputar, dan selama roda itu
berputar, kita sedang dibawah atau kita sedang diatas, kita harus selalu bebagi
kepada sesama dengan apapun caranya.
Ada cerita tentang seorang sopir taxi yang
hari itu tak ada penghasilan, sesaat yang lalu taxinya di tumpangi perampok dan
dia harus menyaksikan perampokan terjadi dalam taxinya. Setelah jauh berjalan
dia harus menurunkan perampok dan korbannya dipinggir jalan. Udah gak di bayar,
dia harus nganterin cewe korban perampokan tersebut pulang ke rumah, tanpa di
bayar juga. Buang2 waktu dan tenaganya. Lalu dlm perjalanan plg sehabis dia
mengantar korban, mobilnya diserempet oleh truk dan baret, sehingga dia
dimarah2i oleh bosnya. Asem yah, gak ada penghasilan dan dia harus mengalami
segala rupa cerita tadi. Ditambah lagi hari ini istrinya berulang tahun, dia
harus membawa sesuatu untuknya. Lalu, dia cuma berhenti diam dipinggir jalan
merenungi nasibnya seharian yg aneh. Lalu dia menelfon istrinya dan mengeluhkan
segala sesuatu yg terjadi padanya hari ini. istrinya cuma bilang, Tuhan sedang
bekerja padamu. Syukurilah dan berbagilah kepada siapapun itu.
Diantara bingung kenapa harus berbagi disaat dia sedang
kesulitan dan masi linglung dengan kejadian menyeramkan tadi, dia memutuskan
masuk tol. Entah kenapa, dia menghitung uang yang tersisa di dompetnya dan
memberikan uang kepada penjaga Tol tersebut dan bilang " saya membayar
uang tol untuk 6 mobil di belakang ". Setelah mengucapkan itu, dia seperti
disergap rasa syukur berlebihan, bahagia berlebihan dan menyadari maksud
istrinya blg demikian. Bahwa masi banyak yang harus kita syukuri selain materi.
Keselamatan salah satunya, dia masi bisa plg ke rumah dan bertemu anak istrinya.
Sebelum berjalan pulang, dia berkata kepada petugas tol yang kebingungan "
kadang melakukan kebaikan secara sederhana dan spontan bisa membuat kita
bahagia".
Petugas tol yang tadinya bengong, lalu sambil membagikan
karcis tol dia tersenyum dan mulai berkata kepada ke6 pengendara berikutnya
" melakukan kebaikan secara sederhana dan spontan bisa membuat kita
bahagia ". Begitupun 6 pengendara mobil yang bingung mengapa dia tak perlu
membayar, dia mendengar penjaga tol berbicara itu kepada mereka. dan mulai
menggumamkan kata2 tersebut. Sampai lah pada pengendara mobil keenam, orang
kaya dengan setelan jas mewah yang sedang membawa bunga untuk ulang tahun
istrinya. Dia bingung mengapa penjaga tol meneriakkan kata2 itu. Lalu penjaga
tol menceritakan ttg kejadian supir taxi tersebut. Si orang kaya mengangguk2
dan tersenyum sambil bergumam kata2 yang sama.
Si orang kaya, sebelum sampai di rumah, ia bertemu dgn
nenek2 Tunawisma yg sedang memunguti sampah. Dia mendekatinya dan menyerahkan
sekeranjang bunga indah yang seharusnya untuk ulang tahun istrinya. Nenek kaget
dan sangat bahagia menerimanya. Ketika ditanya mengapa dia diberikan
sekeranjang bunga, si orang kaya berkata " kadang melakukan kebaikan
secara sederhana dan spontan, bisa membuat kita bahagia" lalu di kaya
meninggalkan nenek itu tersenyum dan bergumam hal yang sama. Si nenek berjalan
sampai bertemu dengan sepasang pemuda pemudi yg tampak sedang berdebat. Si
nenek memberikan sekeranjang bunga tadi kepada mereka, mreka kaget dan heran.
"untuk apa ini nek?" lalu si nenek berkata " agar kalian tidak
berantem lagi " , mreka berkata lagi " kenapa kita nek?" si
nenek hanya tersenyum dan menjawab " kadang melakukan kebaikan secara
sederhana dan spontan, bisa membuat kita bahagia" .
Sepasang pemuda pemudi itu lalu terdiam, dan saling meminta
maaf. Rupanya secara tidak langsung mereka tersergap oleh gelombang positif
yang di bawa si nenek dan bbrapa orang sebelumnya. Lalu sambil berjalan
bergandengan tangan, tiba2 mereka di kejutkan oleh seorang anak kecil yg menangis
karena kertas warna warninya tercebur di genangan air. Rupanya ibunya sedang
berulang tahun, dia bermaksud membelikan ibunya sekuntum bunga, tp karena
mereka berasal dr keluarga yg sangat miskin, si bocah memecah celengan ayamnya
dan bermaksud membuatkan ibunya bunga2 dari kertas2 warna warni. Kedua pemuda
pemudi terhenyak dan ingat perkataan nenek tadi, maka mereka memberikan bunga
trsebut kepada anak kecil tadi. Si anak kecil kaget bercampur senang, betapa
indahnya bunga tersebut, ibunya pasti senang sekali. Kedua pemuda berkata pada
si kecil " kadang melakukan kebaikan secara sederhana dan spontan akan
membuat kita bahagia".
Si anak berlari2 menuju rumahnya dan segera memberikan bunga
itu kepada ibunya yg berulang tahun. Ibunya kaget bukan kepalang, heran dari
mana anaknya bisa membeli buket bunga semahal dan seindah itu. Tak lama,
bapaknya yg seorang supir taksi pulang kerja dengan sangat lesu. Sambil
mendengarkan anaknya yg bercerita dengan sangat antusias. Bahwa dia bertemu
dengan dua malaikat yang membawa bunga untuk ibunya. Malaikat itu berkata
" kadang melakukan kebaikan secara sederhana dan spontan, akan membuat
kita bahagia ". Sang supir taxi kaget lalu tersenyum, dan bersyukur, apa
yg dia ucapkan dan lakukan demi kebaikan, telah Tuhan sampaikan dengan kontan
kembali kepadanya, yaitu berupa kebahagiaan keluarganya.
See, mau seperti apapun kondisi kita sekarang, kaya miskin,
diatas dibawah, famous or unknown..bila kita berbagi kebaikan dengan cara kita
sendiri2, tak pernah akan berhenti juga kebaikan itu kepada kita. Kebaikan
bagai tongkat estafet, yang suatu saat akan kita pegang juga tongkatnya. Jadi
sekali lagi pilihan ada di tangan kita, mau nyebarin kebencian, atau kebaikan.
Jadi, marilah berbahagia membantu sesama. Happily Helping Others.
" Helping others is the
Secret sauce to a Happy life. "
- Todd Stocker, writter of
"Dancing with GOD"
No comments:
Post a Comment